gussur.wordpress.com – Gelaran Mandiri Jakarta Marathon 2013 yang jatuh pada tanggal 27 Oktober 2013 kemarin merupakan lomba lari terjauh saat ini. Sebelumnya di Adidas KOTR jaraknya 16,8 m. Di Mandiri JakMar ini saya mencoba ikut yang half marathon (HM), 21,sekian km.
Persiapan kali ini saya mencoba run to home. Meski belum sukses lari penuh, setidaknya saya sudah merasakan jarak yang mirip.
Yang menjadi perhatian JakMar ini adalah soal pengambilan paket lari (race pack) yang amburadul. Penundaan jadwal pengambilan paket yang mendadak di hari-H dan lamanya antri di hari pertama menjadi topik yang ricuh di media sosial.
Panitia kemudian melakukan terobosan dengan memberikan BIB sembarang. Yang penting data sudah disinkronkan. Alhasil nama yang sudah tercetak di BIB bisa berbeda dengan nama peserta.
***
Tepat pukul 05.00, 27 Oktober 2013, lomba lari dimulai. Eh, baru sadar lagu “Indonesia Raya” tidak dinyanyikan. Padahal dijadwal acara tercantum. Atau saya yang ketiduran ya?
Terang tanah sudah merekah. Riuh telapak sepatu membelah pagi. Tak bisa lari kencang karena teralang para pelari. Sampai 500 m pertama masih mencari posisi. Alhasil pace di km 1 adalah 6:20. Padahal biasanya sekitar 5 atau malah di bawah 5. Setelah dua kilometer pertama baru lega untuk menyalip peserta.
Ketika sampai di seberang Lindeteves Glodok, kepala “rombongan” sudah mengarah ke Monas. Gile … larinya si Kenya kenceng banget. Sekitar 5 km di depan itu hehe…
Seperti yang saya perkirakan, 10 km pertama sudah tidak mengalami masalah berarti. Padahal saya lupa pakai pelindung lutut. Agak waswas juga jika cedera lutut kanan kambuh. Saya masih bisa mempertahankan pace di angka 6. Setelah km 13 baru mulai terasa kaki kanan bermasalah. Pace pun menurun di angka 7.
Memakai bladder ada untungnya. Tidak perlu berhenti ambil minuman sehingga bisa menjaga keajegan berlari. Di km 15 baru ada buah. Ambil satu pisang dan makan sambil berlari. Ternyata tempat sampahnya cuma satu dan itu pun jaraknya terlalu dekat dengan tempat pengambilan buah. Ya sudah, kulit pisang saya pegang sampai ketemu tempat sampah di pinggir jalan.
Menuju bundaran HI selepas memutar di Imam Bonjol sangat terasa kaki sudah capai. Beruntung di sekitar km 17 Indorunners membagikan counterpain. Efeknya mulai terasa di setelah km 19 ini.
Di km 20 mobil Smartcar penunjuk waktu lewat diikuti pelari Kenya yang kakinya bikin kaget diriku. Begitu kecil dan lencir. Namun kecepatan lari bikin deg-degan. Sudah 40 km lebih tapi kecepatannya sekitar tiga kali kecepatanku. Haha… beda atlet dan penggembira. Ternyata pelari Kenya itu memperoleh nomer 6 kalau tidak salah.
Akhirnya gerbang finish terlihat sudah. Tuntas sudah half marathon pertamaku. Lari nonstop. Kini tinggal menunggu waktu untuk menggenapkan full marathon.
Kapan?
menjelang start
Monas di dini hari
Medali penamat
Data pribadi The Jakarta Marathon
Posisi di antara peserta. Ya lumayanlah untuk kali pertama. Cuma salah divisi nih. Sudah kepala 4 tapi kok masuk kepala 3 hehe…
Rute HM Jakarta Marathon
Ayo semangat. ikut BTS 50k. pa.
Wah peralatan belum mendukung Om Awei. Tahun depan coba Rinjani. Waktunya mepet nih. Om Awei ikut?