Wah, Lari Mahal Juga!

gussur.wordpress.com – Seorang teman terkaget-kaget ketika mau pindah aktivitas dari sepeda ke lari. Ikut tren katanya. Ketika berburu sepatu di gerai khusus peralatan olahraga hatinya menciut manakala melihat harga-harga perlengkapan lari yang dipajang di sana.

Kasus serupa sebenarnya mirip ketika ia melihat harga-harga sepeda di toko khusus sepeda.  Hanya saja kalau sepeda kita bisa merakit dan memadupadankan sesuai dengan anggaran. Komponen apa yang harus mahal, dan mana yang bisa menggunakan komponen murah dulu sambil nabung untuk mengganti di kemudian hari.

Lari tidak sesederhana itu meski sebenarnya bisa dibuat sederhana.

Sepatu misalnya. Banyak alternatif selain “sepatu mahal mainstream” :). League, misalnya, mengeluarkan beberapa sepatu khusus lari dengan harga terjangkau. Volans misalnya.

Alternatif lain berburu di factory outlet atau sepatu KW dari Kawasan Berikat. Jurus ini saya praktikkan ketika mencari jersey drifit di sebuah toko outdoor ketemu sepatu “Sample”. Sempat bingung jenisnya apa karena browsing lewat gambar-gambar tidak membantu. Namun melhat sosoknya saya hampir pasti ini sepatu lari.

Saya tidak langsung ambil. Meski di toko ini barang cepat sekali hilang, namun saya coba tutup mata. Kalau misalnya besok sudah laku ya bukan keberuntunganku. Coba browsing2 lagi, tetap belum dapat keterangan detail.

Akhirnya saya tebus juga dengan harga yang miring. Maklum “Sample. Not for Sale” haha…. ALhamdulilah, ternyata sepatunya enak dipakai. Pas dengan kontur kaki yang melebar di depan. Saya pakai lari Half Marathon tidak ada keluhan sama sekali. Berbeda dengan sepatu sebelumnya yang detailnya saya tahu pasti.

Bagaimana dengan celana pendeknya? Jika mau sabar tentu dapat juga kok. Cari di FO atau toko olahraga yang bukan di mal. Cari yang warna gelap jika tak mau kentara kualitasnya.

Yang jelas, sepanjang niat sudah membulat pasti ada jalan. Hal ini saya gunakan untuk sepeda juga. Bahkan saya mencoba memberi warna bahwa sepeda tak harus mahal. Alhasil, ketika orang awam atau satpam kantor saya kasih tahu “harga” sepeda saya (tanda kutip karena tidak dibeli di toko secara jadi) mereka pada kaget. Bayangannya sepeda yang mahal2.

Hidup adalah pilihan. Selebihnya adalah gengsi!?