Yuk, Camping di Bumi Perkemahan Mandalawangi

Buper Mandalawangi

gussur.com – Sejak mengajak anak2 camping di Cidahu beberapa tahun lalu, belum sempat lagi camping bareng. Sempat berdua dengan si bungsu di Jatiluhur tapi hanya sesaat saja karena sudah kemalaman.

Liburan kali ini sebenarnya lebih lama dibandingkan dengan liburan2 akhir sekolah tahun2 sebelumnya. Namun sepertinya mati gaya. Cuti sudah menipis sehingga kasihan dengan anak2 yang hanya di rumah saja.

Memanfaatkan Lebaran saya pun merencanakan mengajak anak2 kembali camping. Kali ini lokasinya di Bumi Perkemahan Mandalawangi di Cibodas, Cianjur, Jawa Barat. Kebetulan ada barengan, adikku bersama anak2 mereka yang semuanya cewek.

Saya memperkirakan tanggal 20 – 21 Juli sudah agak lega daerah Puncak. Ternyata salah. Masih ada cuti bersama versi Pemerintah sampai Rabu 22 Juli. Dari pagi memantau cuit2an yang berkaitan dengan lalu lintas ternyata jalur Puncak sudah macet sejak pagi hari. Tol Jagorawi arah Ciawi dikabarkan sudah tersendat di km 40.

Mengambil jalur alternatif agak sumringah ketika berangkat dari Condet sekitar pukul 08.00, sampai Cariu menjelang tengah hari. Sayang, bungah itu langsung meredup begitu melewati jalur alternatif Cariu – Taman Bunga Nusantara yang semakin amburadul jalannya. Belum banyaknya “polisi cepek”.

Harapan memasang tenda sore hari semakin buyar ketika keluar Taman Bunga Nusantara macet. Begitu juga ketika menuju pertigaan yang mengarah ke Kebun Raya Cibodas macet imbas buka tutup jalur Puncak dari Ciawi arah Puncak Pass. Maghrib berlalu dan aku masih sekitar sekilo dari pertigaan. Tak bergerak. Menunggu tanpa kepastian. Hanya bisa memantau cuit2 yang kadang memberi harapan, namun lebih banyak memberi pelajaran. Jangan pernah liburan di Puncak lagi pas Lebaran hehe …

Beruntung anak-anak gak rewel.

***

Sampai parkiran Bumi Perkemahan Mandalawangi sekitar pukul 19.00. Adikku sudah sampai sekitar setengah jam sebelumnya. Begitu parkir langsung nyari warung makan buat mengisi perut. Anak2 kelihatan lapar sekali. Dingin mulai terasa membalut tubuh.

Memasang tenda di malam-malam memang sedikit ribet. Apalagi dengan penerangan seadanya. Terutama mencari tempat yang datar dan relatif teduh esok harinya. Pengalaman di Jatiluhur, ketika pagi beranjak ternyata tenda tak memperoleh naungan sama sekali. Jadi, jam tujuh pagi saja sudah terasa panas. Padahal masih nyenyak-nyenyaknya tidur hehe … terpaksa gotong tenda nyari tempat teduh.

Yang agak lama adalah meraba-raba lokasi tempat menghamparkan tenda. Mencari bebatuan atau ranting yang bisa “ganjel” matras ketika tidur nantinya. Meski sudah pelan-pelan dan waktu yang lama, toh ketika matras dihamparkan masih terasa ada sesuatu yang ganjel. Beruntung flysheet belum dipasang sehingga masih bisa diangkat tendanya.

Begitu beres, maka langsung tidur.

***

Pagi harinya ternyata lokasi camping terlindungi pepohonan. Baru tahu kami di Blok Rasamala. Aku langsung mandi di WC umum. Lumayan dingin tapi karena kemarin sore belum mandi maka nekad saja. Toh kalau kedinginan bisa langsung mandi matahari pagi.

Setelah sarapan yang dimasak dengan trangia baru – yey … akhirnya beli trangia juga meski gak tahu kapan lagi kepake – kami pun mengeksplor Mandalawangi. Kalau sama anak2 tentu aku bawa ke Curug Cibeureum. Namun karena bersama ponakan yang masih kecil dan cewek semua, maka jalan-jalan seputaran kawasan perkemahan saja. Danau Mandalawangi dan Curug Rawa Gede.

Menuju ke Danau Mandalawangi dari Blok Rasamala sempat berpapasan dengan tiga ekor monyet yang menuju ke tempat sampah. Sepertinya kelaparan karena mengorek-orek tempat sampah. Ponakan paling kecil sempat ketakutan melihat monyet mengarah ke tempat sampah yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Ternyata di dekat Danau Mandalawangi terhampar tempat yang datar. Viewnya juga Gunung Gede dan Pangrango. Hanya saja, tempat yang ternaungi lebih sedikit. Siapa cepat dia dapat. Jika memperoleh yang tak ada pepohonan di sekitarnya, ketika matahari sudah nongol siap-siap kepanasan.

Jangan membayangkan sebuah danau luas dengan air yang bening. Danau Mandalawangi tidaklah luas. Airnya juga sebagian berwarna agak kehitaman. Berbentuk U dengan sebuah pendopo di dasar huruf sisi atas. Pendopo Eyang Rd. Suryakencana, begitu namanya. Lumayan untuk mengaso.

Di salah satu ujung huruf ada penyewaan perahu. Satu jam Rp25.000. Di seberang pendopo ada landasan untuk flying fox. Sekali coba Rp25.000 juga. Hanya itu hiburan yang ditawarkan.

Dibandingkan dengan Blok Rasamala, selain memiliki view gunung tadi, Blok Danau Mandalawangi ini memiliki keunggulan dalam hal MCK. Lebih bagus dan jumlahnya lebih banyak.

Jika tak mau mencoba perahu atau flying fox, cobalah menuju ke pendopo. Dari sudut danau ada jalan berbatu menuju ke hutan. Sekitar 300 m kemudian akan berjumpa dengan sebuah pendopo dan beberapa rumah panggung. Biasa digunakan untuk acara yang lebih privat. Namun jika ingin berkemah di sini harus seijin pengelola.

Jika suka petualangan, ada jalan setapak yang akan mengarahkan kita ke sebuah padang dengan view gunung yang lebih dekat. Hanya saja sebagian jalan becek karena luberan selokan.

***

Dari danau aku mengajak ke Curug Rawa Gede. Membayangkan namanya pikiran menerawang rawa besar dengan air terjun di salah satu sisinya.

resize DSCN7038

Dari air terjun kami terus masak buat makan siang. Kembali trangia baru beraksi. Membikin nasi goreng, menggoreng ayam yang sudah diungkep, Juga sosis. O ya, soal trangia ini sempat kebingungan pas mau masang dudukannya. Tiga bilah harus dibentuk segitiga yang saling mengait. Ternyata harus dengan sedikit tenaga ekstra.

Mengantisipasi kemacetan akibat buka-tutup aku kembali ke Jakarta sekitar jam 2 siang. Sempat deg2an juga ketika turun dari Kebun Raya Cibodas sudah terhadang kemacetan. Ternyata ada bus yang mogok.

Sempat tersendat di Jalan Raya Puncaknya, tak seberapa lama jalur dibuka untuk turun. Jadilah kelancaran sebagai penyeimbang kemacetan kemarin sorenya.

Sampai di rumah masih melihat matahari sore!

*) Jika tak mau direpotkan oleh tetek bengek peralatan camping, pengelola Buper Mandalawangi menyediakan tenda, sleeping bag, matras, dan peralatan camping lainnya. Untuk makanan banyak warung di seputaran Buper yang siap melayani kebutuhan makan minum Anda.

DSCN6991

Danau Mandalawangi

DSCN7009

Perahu siap disewa.

DSCN7039

Curug Rawa Gede

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s