Minyak Goreng Bikin Demensia?

minyak goreng bisa menyebabkan demensia?

gussur.com – Di pertengahan abad ke-20, penduduk Amerika Serikat mulai khawatir dengan meningkatnya laju penyakit jantung dan diwanti-wanti untuk menyingkirkan lemak jenuh – seperti mentega dan krim – dan beralih ke minyak sayur.

Minyak sayur yang sering disebut minyak goreng sepertinya menjadi salah satu bahan di dapur yang wajib ada. Banyak merk dan jenis yang beredar dan tidak semua jenis bisa digunakan untuk menggoreng. Banyak orang mulai menghindari minyak goreng karena takut efek buruk bagi jantung dan kadar kolesterol darah.

Namun dr. Catherine Shanahan, dokter keluarga dan ahli nutrisi, langkah itu merupakan kesalahan yang serius. “Mengonsumsi makanan yang kaya akan minyak sayur akan berisiko demensia sebab minyak itu menyebabkan stres oksidatif, merusak membran otak dan membentuk plak,” kata dr. Shanahan.

Demensia bukanlah sebuah penyakit namun merupakan suatu gejala yang disebabkan oleh penyakit atau kelainan pada otak. Demensia ditandai dengan terganggunya mental seseorang yang menyebabkan gangguan berpikir dan hilang ingatan. Demensia juga dapat menyebabkan perubahan sifat dan perilaku seseorang. Jika tidak ditangani, gejala demensia akan menjadi semakin buruk dan mengganggu kegiatan keseharian seseorang.

Dr. Shanahan menjelaskan bahwa pada tahun 1950-an, konsumen disuruh berhenti mengonsumsi lemak jenuh dan beralih ke produk seperti minyak sayur yang segera menjadi penghuni tetap dapur. Namun, ada faktor lain di balik popularitasnya.

Berbicara ke Daily Mail Online, “Rumah makan dan yang lainnya beralih ke minyak sayur sebab biaya dan ketersediaan. Minyak zaitun lebih mahal 10 sampai 50 kali dibandingkan dengan minyak sawit.”

Selain itu juga sangat mudah digunakan dalam memasak sebab tidak ada titik asap tinggi dan juga tidak memiliki aroma seperti minyak zaitun. Jadi bisa digunakan untuk semua masakan. Minyak sayur bisa hadir dalam berbagai variasi, seperti canola, sawit, jagung, bunga matahari, kedelai, biji anggur, dll.

Akan tetapi, menurut Shanahan, terlalu banyak minyak itu dalam pola makan keseharian kita akan membawa risiko pada tubuh. Menurutnya, minyak sayur membuat kita merasa tidak fokus dan lelah, menyebabkan migrain, dan bahkan memicu penyakit seperti Alzheimer atau demensia.

“Kami sudah melihat dalam penelitian dengan pasien Alzheimer yang dilakukan biopsi oleh dokter dan terbentuk plak di membran otak,” kata dr. Shanahan. Meski begitu, kita bisa menghilangkan efek negatif itu dengan berhenti mengonsumsi.

Dr. Shanahan mendorong orang untuk mengambil tantangan tujuh hari lepas dari minyak sayur dan mereka melakukannya. Sedikit bermasalah, namun kita bisa melihat perubahannya. “Anda akan lebih berenergi.”

Sebuah laporan yang dikeluarkan pada bulan Mei 2016 oleh Otoritas Keamanan Pangan Eropa menemukan komponen pada minyak sawit – minyak sayur yang banyak digunakan – yang berpotensi menjadi geotoksis dan karsinogenik.

Cara ini membantu menurunkan risiko tapi tidak banyak. “Perusahaan menggunakan minyak ini sebab minyak itu memiliki antimikroba menguntungkan yang memperpanjang umur masa simpan dan mencegah mereka menjadi jelek. Namun itu karena mereka racun.”

Banyak penelitian yang mengaitkan minyak sayur dengan penyakit jantung dan penipisan antioksidan.

Minyak sayur dipromosikan sebagai menyehatkan karena mengandung lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak Omega-3. Namun juga mengandung lemak tak jenuh ganda dalam kadar tinggi.

Lemak itu mengoksidasi dengan mudah, menipiskan antioksidan tubuh dan menyebabkan peradangan dan mutasi sel.

Minyak sayur juga mengandung lemak trans, yang sangat beracun berkaitan dengan meningkatnya risiko bermacam-macam penyakit seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas.

Di tahun-tahun belakangan ini, para peneliti mulai menggembar-gemborkan manfaat dari lemak ramah jantung seperti mentega dan avokad.

Dr. Shanahan mengatakan bahwa konsumen sebaiknya mengganti minyak sayur dengan minyak zaitun, minyak kelapa, minyak avokad, atau minyak kedelai.

“Jika untuk memasak sendiri mendingan menggunakan minyak yang memiliki rasa seperti minyak kelapa atau kedelai, dan pastikan tidak dimurnikan,” tutup Shanahan.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s