gussur.com – Mudik kali ini agak berbeda dari sebelum-sebelumnya. Ya, tak lagi menggunakan mobil bensin tapi menjajal mobil listrik. Mudiknya sudah lewat arus puncak. Oleh karena itu, tak terjadi drama dalam mengatur manajemen waktu. Ngecharge pun tak perlu mengantri. “Pas puncak arus mudik sempat ada antrian. Untung di sini ada beberapa titik charging. Antrian bisa dikondisikan,” kata petugas POSKO PLN di salah satu Rest Area Jalan Tol Transjawa.

Mobil listrik yang aku pakai adalah Aion Y Plus (AYP) dari GAC. Mengapa memilih Aion? Sebelum menjatuhkan pilihan, aku sempat uji kendara beberapa mobil listrik. Setidaknya ada empat jenama yang aku coba. Bahkan satu jenama ada yang aku tes dua tipe. Ketika akhirnya memutuskan ke AYP, beberapa poin menjadi kartu Asnya. Baris kedua sangat amat lega. Bahkan kita bisa tidur dengan nyaman di lantai baris kedua ini tanpa meninggalkan kenyamanan kursi sopir dan penumpang sampingnya. Kenapa nyaman? Karena AYP ini memang dirancang khusus untuk mobil listrik. Permukaan lantai rata. Tidak ada jendulan kayak mobil bensin.

Poin lain, fitur I-pedal. Fitur ini memungkinkan kita untuk tak masuk dalam perdebatan dua pedal atau tiga pedal. Mana lelaki sejati dan mana lelaki elegan. Soalnya kita hanya butuh satu pedal. Tentu tidak mutlak. Masih butuh pedal kedua untuk membantu aktifnya rem tangan, atau mengganti pedal maju apa mundur. Namun sepanjang perjalanan normal kita hanya cukup satu pedal. Tekan gas, lepas rem.

Fitur lain sudah lumrah di beberapa mobil. Namun, untuk mobil bensin, fitur tersebut biasanya ada di rentang harga di atas harga AYP ini. Seperti ADAS, Advanced Driver Assistance System. Ini adalah sebuah sistem yang memberikan bantuan kepada pengemudi dalam berkendara, terutama dalam hal keselamatan dan kenyamanan. 

Juga ada sunroof. Juga ada voice command.

***

Berangkat subuh dari Sentul dengan kapasitas baterai terisi sekitar 85%. Dibandingkan dengan mobil bensin, mobil listrik menurutku lebih responsif. Selain kabin yang senyap. Salah satu poin plus lain dari AYP ini adalah suara pelantang yang bisa diatur sedemikian rupa sehingga suaranya mantap. Padahal tanpa menggunakan sub-woofer. Kuncinya, seperti tips yang dibagikan di grup WA pengguna AYP, fitur Bongiovi dinonaktifkan. Kemudian suara atas diatur ke posisi 3 atau 2, suara tengah satu atau nol, dan suara rendah di 6 atau 5. (semoga tidak salah ingat saya, harus buka contekan).

Isi listrik pertama di Rest Area Km 130A Ruas Cipali sebanyak 29.50 kWh. Sekaligus mengajak Jack jalan-jalan pagi seperti kebiasaan di rumah. Kami pun mencari rerumputan agar si Jack nyaman untuk kencing atau pup. Mengisi sampai sekitar 85%, kami pun segera meneruskan perjalanan. Lebaran tinggal sehari. Namun karena pemerintah memberi libur panjang berkaitan dengan Lebaran ini, maka jalanan sudah sepi. Saya pun bisa memaksimalkan fitur-fitur AYP, terutama ADAS. Dengan fitur ini konsep pedal-pedalan sudah tidak berlaku lagi. Sebab kedua kaki sekarang menjadi pengangguran. Hanya saja harus membiasakan saja.

Ada satu hal yang mesti diperhatikan saat mengaktifkan ADAS ini. Yakni ketika ada mobil yang ragu2 mau menyalip kita dalam jarak yang dekat. Saya sempat mengalami hal itu. Tiba-tiba saja mobil mengerem mendadak dan hampir berhenti. Untung jalanan sepi. Jika tidak kemungkinan mobil belakang terkejut jua. Paling apes pantat kesundul. Inilah pentingnya ketika mengaktifkan ADAS kita harus sigap mengambil keputusan ketika ada mobil mau menyalip kita dalam posisi dekat namun ragu-ragu.

Selebihnya adalah sebuah perjalanan yang nyaman. Mengingat suspensi AYP termasuk bagus menurutku. Bantingan tidak membuat limbung. Suspensi tak membuat tubuh bergetar ketika melintasi penjebak kecetapan

***

Kembali ke konsep I-pedal tadi, teknologi ini memungkinkan kita hanya memainkan tuas gas saja. Tekan untuk akselerasi dan lepas untuk deakselerasi. Sesimpel itu. Dalam kondisi jalanan lengang sangat efektif sekali. Ketika jalanan mulai ramai sepanjang kita sudah mengenal karakter I-Pedal tak perlu ragu lagi untuk bermain2 tuas gas ini.

Ketika di depan ada mobil mengurangi  kecepatan, ikut saja lepas gas. Mobil mengurangi kecepatan sekaligus mengisi ulang batere.

Dalam keseharian saya lebih banyak menggunakan I-Pedal ini. Lama kelamaan menjadi nyaman.

Dan tak perlu berdebat lagi dua atau tiga pedal.

You might also enjoy:

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share via
Copy link