gussur.com – Setiap usai memasuki garis finish dan menerima medali penamat, saya jarang memperhatikan medali penamat itu. Terlebih kata-kata atau kalimat yang tercetak di pita medali. Hanya melihat sekilas medalinya. Kalau agak lain, seperti bisa diputar, baru memperhatikan lebih teliti.
Begitu juga ketika menerima medali Sydney Marathon 2025 saya juga abai dengan pita pengalung medali. Lebih fokus ke medali bulatnya dengan siluet Opera House di bawah lingkaran. Mirip logo Mac dengan apel kroaknya. (Eh apel apa tomat ya). Opera House merupakan salah satu ikon Sydney dan juga tempat finish marathon ini.
Ketika sampai rumah, seminggu setelah event, saat akan menyimpan medali penamat itu aku baru memperhatikan kata-kata yang ada di pita. “Cammeraygal. Wangal. Bidjigal. Gadigal. Celebrating the Aboriginal Lands on which We Run” Mengundang keingintahuanku, apakah kata-kata itu jargon seperti jargonnya Olimpiade: citius, altius, fortius?
Kalimat terakhir sedikit membantu maksud empat kata sebelumnya. Tapi masih penasaran juga apa artinya dalam Bahasa Aborigin. Melalui chatGPT, barulah saya tahu artinya. Akhiran “-gal” dalam bahasa kelompok Eora/Dharug (Aborigin Sydney) umumnya berarti “orang” atau “klan/suku dari tempat itu”. Jadi, Cammeraygal, Wangal, Bidjigal, dan Gadigal adalah nama suku Aborigin yang merupakan penghuni asli wilayah Sydney dan sekitarnya, khususnya kawasan Port Jackson dan sekitarnya.
Spesifiknya seperti ini. Gadigal, salah satu klan dari suku Eora, yang tradisionalnya menempati sisi selatan Port Jackson, termasuk wilayah kota Sydney. Cammeraygal (kadang dieja Cammeraygal, Kameraigal, etc.). Ini adalah klan yang tinggal di tepi laut utara Sydney. Lower North Shore termasuk wilayah Kirribilli, North Sydney, Manly dan Mosman. Kemudian Wangal, klan yang wilayahnya mencakup bagian-bagian tertentu dekat sungai atau muara, termasuk tepi Port Jackson dan sekitarnya. Terakhir, Bidjigal (kadang Bediagal, Bidjigals): klan yang wilayahnya agak lebih ke utara-barat dibanding Gadigal, antara Parramatta & Hawkesbury River.
Nah, rute marathon Sydney yang menjadi lomba marathon utama dunia (World Major Marathon) ke-7 mengambil di seputaran lokasi tadi.
Bicara soal rute, Sydney Marathon ini royal dengan tanjakan. Namun juga turunan tentunya.
Dibandingkan dengan rute sebelumnya, sebelum ditetapkan sebagai WMM ke-7, ada beberapa perubahan. Semisal, garis start mencoba mengenang maraton Olimpiade Sydney 2000. Start dimulai dari Miller Street, di samping Stadion North Sydney Oval. Selain itu, menghilangkan bagian-bagian sempit di sekitar Darling Harbour dan Pyrmont, menggantinya dengan jalur yang lebih panjang dan lurus, serta mengurangi jumlah putaran balik. Ini termasuk menghilangkan tanjakan sempit dan sejumlah tikungan di Pyrmont, untuk memberikan pengalaman berlari mudah di 10 km awal.
Perubahan lain ada pengurangan rute hampir empat kilometer di Centennial Park. Sebagai gantinya, memperpanjang rute di Anzac Parade. Panjang, lurus, dan lebar, memungkinkan pelari untuk mendapatkan ritme lari mereka.
Di km 35, tanjakan di Moore Park Road dieliminasi. Pelari akan berbelok ke kiri dari Driver Avenue ke Moore Park Road. Turunan ini akan menjadi pendorong sebelum menanjak tipis untuk kembali turun sampai gerbang finish.
Sedangkan di area titik start, panitia menambah lebih banyak toilet, jalur start yang lebih banyak, lebar, serta gelombang start yang Kami juga telah meningkatkan fasilitas di area start di North Sydney Oval dan St Leonards Park dengan menambahkan lebih banyak toilet (untuk mengatasi kegugupan sebelum balapan), jalur start yang lebih panjang dan lebih lebar, serta gelombang start yang dirancang lebih baik.
Selain rute rolling, yang membuat saya mengingat Sydney Marathon adalah banyaknya putaran balik. Ini bikin kita seperti terintimidasi. Apalagi ada yang teriak memanggil temannya yang masih di belakang namun berpapasan karena rute berbalik. Seperti mengejek enggak sih? “Woi… saya ada di depanmu lo!”
Terlepas dari soal rute, saya belajar satu hal dari ikut lomba lari berskala major ini. Usia bukanlah halangan untuk tetap berlari. Ya, ada banyak pelari lansia yang dengan tubuh rentanya masih mampu menyusuri rute hingga finish. Saya melihat sendiri ada peserta yang perkiraanku berusia 80 tahun lewat, berjalan tertatih-tatih tanpa kelelahan dan keluhan menuju garis finish.
“Di Sydney Marathon 2025, dari hampir 33.000 finisher, sekitar 6.000 orang adalah usia 50 tahun ke atas — sekitar 18% dari keseluruhan pelari. Bahkan ada 249 pelari di usia 70-an dan 5 orang di usia 80+, dengan peserta tertua berusia 87 tahun yang berhasil menembus garis akhir dalam waktu ~6 jam 46 menit. Ini bukan hanya angka — ini bukti bahwa usia bukan penghalang bila persiapan dan semangatnya ada.”
Temuan menarik perihal pelari manula ini, pelari Koichi Kitabatake disebut sebagai peserta dengan kategori usia 90-94. Meski catatan waktunya melewati batas (7:23:22), namun patut diacungi jempol.
Ya, tak jauh dari gerbang finish, peserta yang sudah selesai dan ingin Kembali ke rumah atau penginapan masing-masing boleh melintas jalur. Untuk menyeberangkan mereka panitia cerdas juga.
Jadi, di rute yang lebar itu, petugas marshal berjaga-jaga di tengah jalan. Peserta atau penonton yang ingin menyeberang dikumpulkan di sisi jalan. Marshal kemudian menutup setengah jalan dengan pagar betis sambil membawa petunjuk pelari untuk mengarah ke jalan yang kosong. Nah, peserta yang sudah finish dan pengunjung yang akan menyeberang disuruh masuk ke bagian tengah jalan membentuk sebuah delta. Ketika dirasa sudah cukup banyak, marshal tadi bergantian menutup jalur yang tadi kosong dengan bergeser. Tentu saja ini bisa dilakukan ketika lomba mendekati cut off time. Untuk Sydney Marathon 2025 ini COT adalah 7 jam. Biasanya memasuki jam kelima peserta yang memasuki gerbang finish sudah menipis.
Memanfaatkan chatGPT untuk memperoleh data berapa manula yang ikut Sydney Marathon 2025 tidak menemukan jawaban yang memuaskan.
Saya juga sempat melihat pelari difabel (buta) yang ikut lomba ini. Tentu dengan membawa pemandu. Kencang juga larinya. Kondisi jalan yang rata memang memungkinkan dia untuk berlari tanpa kesulitan.
Berlari di negara subtropis, terlebih tidak jauh dari musim dingin, memang menjadi masalah tak hanya bagi peserta dari negeri katulistiwa. Suhu awal sebelum start di bawah 10 derajat Celsius sehingga hampir Sebagian besar pelari memakai baju penghangat. Nah Ketika lomba sudah mulai, baju-baju ini ditinggalkan begitu saja di pinggir rute.
Jika berminat untuk menjajal rute Sydney Marathon, siap-siap saja ikut ballotnya yang akan dibuka pada 24 September 2025. Sydney Marathin 2026 sendiri akan berlangsung pada Minggu, 30 Agustus 2026.
[…] 8, saya kebagian etape 7 dan 8. Langsung ditunjuk oleh Capt Irfan. Padahal baru saja finish di Sydney Marathon 2025 dengan kaki penyok. Aku akhirnya memutuskan menjalani terapi “saraf kejepit” di Klinik […]