Jurus Senyap Atasi Rayap

“Beberapa link di sini adalah tautan afiliasi. Ketika kamu memutuskan untuk membeli melalui tautan tersebut, aku akan menerima komisi tanpa biaya tambahan bagimu. Dengan begitu, kamu membantu saya untuk terus menjalankan situs ini dan terus memberikan informasi penting lainnya yang bisa bermanfaat bagi kamu. Terima kasih atas dukungannya!”

gussur.com – Saya pernah merasakan keganasan rayap ketika mengetahui buku-buku yang disimpan di rak di lantai bawah digerogoti rayap dengan senyap. Buku-buku ini relatif jarang saya buka karena beberapa sudah ada bentuk digitalnya. Jadi saya hampir tidak peduli keberadaannya. Ditambah dengan kondisi rak sendiri yang nyaris taka da sesuatu yang harus diperhatikan.

Sampai suatu ketika saya mesti mencari buku yang kebetulan versi digitalnya tertinggal di kantor. Begitu pintu rak terbuka, lalu saya ambil buku yang dimaksud, barulah sadar ternyata bagian bawah pojok yang menempel tembok sudah gompel termakan rayap. Akhirnya hari itu saya membongkar seluruh isi rak dan menemukan rayap pelan-pelan menikmati lumbung “padi” mereka.

Rak buku itu memang tak berjarak dengan lantai dan tembok rumah. Dari sinilah koloni rayap membangun rumah baru bertumpukan buku-buku yang nyaris tak tersentuh pengawasan.

Kerugian yang saya alami tak terlalu banyak karena kebetulan buku-buku itu ada versi digitalnya. Namun data dari Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI) tentang kerugian akibat hama rayap ini ditaksir mencapai Rp 2,8 triliun setiap tahunnya. Sangat fantastis kan?

Karena sifatnya yang menyerang secara diam-diam tadi, maka kita perlu mencegah serangan rayap. Buku hanyalah sampingan saja, sebab yang menimbulkan banyak kerugian adalah diserangnya perabotan. Mulai dari kursi, lemari, bahkan rangka atap rumah. Untuk mengatasi serangan rayap itu, kini mulai banyak rumah yang memasang rangka atap dengan baja ringan. Begitu juga dengan kusen pintu dan jendela mulai mengadopsi bahan non-kayu.

Jika tempat tinggal kita diketahui rawan terhadap serangan rayap, maka sebelum mebangun rumah akan lebih baik jika tanah disuntik dengan antirayap terlebih dahulu. Memang butuh biaya tambahan, namun untuk jangka waktu beberapa tahun kita tak perlu was-was dengan serangan rayap. Suntikan antirayap ini dilakukan di beberapa titik dan nanti setelah obatnya habis (jangkanya bisa beberapa tahun) disuntik lagi.

Selain dengan obat kimia, sebenarnya rayap bisa dibasmi dengan obat non-kimia. Hanya saja butuh waktu dan ketelatenan. Salah satunya dengan minyak atsiri seperti minyak jeruk dan minyak neem. Bahan ini dapat membunuh rayap secara perlahan seiring waktu dengan menghambat kemampuannya untuk merontokkan kulit atau bertelur. Caranya cukup dengan mencampurkan dua cangkir air plus beberapa tetes sabun cuci piring dengan sekitar 10 tetes minyak atsiri. Kocok dan semprotkan pada kayu atau bahan yang sekiranya terdapat rayap.

Jika ingin solusi yang praktis dan senyap karena tinggal sat set saja, produk antirayap semprot bisa jadi pilihan. Sekali semprot bahkan bisa berefek sampai lima tahun ke depan. Mirip dengan pemilu saja kan? Kali ini bukan pemilihan umum, tapi penyemprotan umum. Produk ini memiliki beberapa kelebihan seperti bekerja secara bertahap, dalam artian rayap tidak akan segera mati untuk memberi kesempatan menularkan racun ke rayap lainnya; bekerja untuk beberapa varian rayap; tidak berwarna dan tidak berbau menyengat; membunuh koloni rayap hingga ke ratunya.

Cara pemakaiannya juga praktis. Tinggal semprotkan ke area yang terpapar rayap. Hanya saja jika bahan yang terpapar rayap terlindungi lapisan semisal cat tahan cairan, lubangi sedikit agar cairan bisa meresap ke dalam bahan.

Leave a comment