Dalam kecapekan sehabis ikut lari gembira di Adidas KOTR, malam-malam “keluyuran” di grup Indorunners FB dan menemukan sebuah berita mengejutkan. Bermula dari postingan ini:
Intinya soal Agus Yudhoyono dan rombongan yang ikut lari 16,8km Adidas KOTR tapi sudah terlambat datangnya. Start pukul 09.15. Padahal, ribuan (tepatnya 997) peserta lainnya sudah bersusah payah start pukul 05.30. Menurut informasi, pukul 09.00 sebenarnya jalur sudah dibuka untuk umum. Marshal dan petugas sudah siap-siap untuk beberes membongkar gate.
Entah apa alasan Agus Yudhoyono datang terlambat. Bisa jadi karena harus lari 10K dulu di Monas seperti pada twit ini.
Namun jika sudah tahu ada dua acara bentrok, mengapa tidak membatalkan salah satunya? Sebagai seorang tentara harusnya dia bisa mengatur waktu, dan memakai skala prioritas.
Sikap Agus ini kontras dengan sikap salah seorang peserta yang “curhat” di group yang sama. Berikut curhatannya. Tanpa saya edit, hanya saya pisah dalam beberapa paragraf supaya enak membacanya.
Mohammad Fadhel Irawan Soewadi
Sedikit Curhat tentang hari ini di #adidaskotr. Berangkat dari asrama sekolah di Jatiasih jam 8 Malam kemarin, naik Kereta terakhir ke Sudirman, nyampe Sudirman jam 10 Malam. Karena cuma bawa 40 ribu dan takut kekurangan ongkos saat balik, akhirnya gue maksain jalan kaki dari sudirman ke fX Sudirman. nyampe disana jam 11 Malam.
Saya nanya ke bagian customer care fX malah mereka tidak tahu kalau adidas akan mengirimkan shuttle bus ke fX. Jadilah saya ragu. Lalu karena sudah ngantuk, saya ingin tidur di pos satpam di fX tapi satpamnya gak izinin, akhirnya saya meringkuk sampai setengah satu dan akhirnya tidur di Terminal Shuttle Bus.
Namun saya dibangunkan jam 1 dan dia marah marah “Kan sudah saya bilang gak boleh tidur disini” saya jawab sambil nahan marah “Saya nunggu shuttle bus yang mau ke BSD” dia ngomong “Lagian niat banget jam segini sudah datang” saya jawab “kalau saya lomba saya niatin mas. Meskipun harus nginep” Saya tiba tiba teringat dengan Almarhum kakek saya. dan saya berjanji akan membawa pulang medali sebagai permohonan maaf karena saya tidak bisa melihat beliau untuk terakhir kalinya.
Akhirnya saya tidur lagi dan mulai berdatangan para peserta. Ternyata Bis datang jam 3 Pagi! Sangat pagi bagi saya yang baru tidur 2 Jam. Lalu berangkat dan Race dimulai, ada sekitar 4 Waterspot dan saya melewati itu semua. Saya berkata dalam diri saya “Itu minuman, tapi saya harus terus berlari”. 8,5 Km saya terus berlari (Rekor Pribadi untuk Endurance) harus dibayar mahal ketika saya harus berjalan karena perut bagian kanan tiba tiba sakit. Mungkin efek saya tidak makan dan minum sejak jam 12 malam.
Check Poin sekitar 25 Menit dan Finish deengan Waktu 56 Menit 38 Detik. What a Good Race for Me. Thanks for supporting me for this race. Hopefully, we can meet again in another Race. Especially for East Jakarta Runner and Fajar Alexa, you’re awesome! #keeprunning#marilari
Dalam situs Adidas King of the Road kategori 10 km, Fadhel Irawan berada di peringkat 41 dari 1.123 peserta. Sementara nama Agus Yudhoyono tidak saya temukan di kategori 16,8 km baik yang open atau close. Saya sendiri tidak tahu kejadian tersebut karena pulang duluan. Apakah Agus dan rombongan hanya mengejar medali tanpa peduli dengan catatan waktu?
Menarik untuk melihat kicauan Agus Yudhoyono di timeline dia per 30 September 2013 10:49 AM:
Ya, jangan menyerah untuk lari. Namun, belajarlah etika hehe …
***
Update:
ada twit yang diposting di grup yang sama. Isinya seputar alasan Agus tetap datang.
Kita tunggu perkembangan selanjutnya. Topik seputar ini juga sudah muncul di Kompas Siang (epaper)
Iyalah anak presiden harus menang… Tipikal Indonesia banget, anak presiden harus menang. Dipikir peserta lari itu itu pada bodo diem aja mentang-nentang anak presiden ikutan juga di acara itu.. Mas Agus Yudoyono, jgn ngarang kalo nulis twitter.. Tuhan nggak diem aja..
Informasi yg saya dapatkan ada salah komunikasi antara panitia dan EO. Panitia mengundang namun datang telat. Sepertinya EO tidak tahu soal ini.