gussur.com – Ketika hobi tak tersalurkan melalui kompetisi, maka mengalahkan diri sendiri menjadi hiburan yang mencerahkan. Menembus batas kemampuan tanpa lupa bahwa manusia itu terbatas. Begitulah saya memaknai hobi. Makanya, ketika KGC mengadakan jambore yang ke-6 di Wisma KG Pacet, Cipanas, saya mencoba mencari tantangan lain dalam menuju lokasi jambore.
Ada banyak jalur dari rumah menuju Pacet. Lewat jalur tradisional (Jalan Raya Puncak), jalur semi-elite (Jonggol – Cariu), elite (Cibadak – Cipamingkis), atau super-elite (Bogor – Sukabumi – Cianjur). Jangan protes soal level ya … itu cuma ngawur saja kok.
Coba, saya pilih yang mana?
Ya… Cibadak – Cipamingkis! Soalnya belum pernah dan tidak makan banyak waktu. Jonggol – Cariu dah pernah, sementara Jalan Raya Puncak berkali-kali malahan. Naik mobil maksudnya hehe…
Jalur Cibadak – Cipamingkis ini patut dicoba bagi penyuka sepeda (dan jalan nanjak). Akan ada rolling yang bervariasi, tanjakan panjang alus, dan belokan tajam menanjak. Banyaknya jembatan yang saya lewati membuat saya menjuluki jalur ini jalur seribu jembatan.
Ada banyak tempat berhenti yang menyajikan pemandangan indah. Juga kuliner mak ler. Belut, ikan, tahu bulat, es krim, mi instan, dan lain-lain. 🙂 Saya sempat beli es krim karena penasaran saja. Disalip mulu sambil nawarin jualan. Ya sudah, saya berhentikan dan nyoba. Soal rasa, ya gimana ya? Sudah kadung beli sih. Untung cuma sekali disalip tahu bulat. Kalau berkali-kali bisa juga tak stop tuh!
Beberapa ruas jalan rusak. Beberapa parah. Setelah Cipamingkis lebih parah lagi. Kubangan lumpur. Sempat kepater di tengah sehingga terpaksa kaki belepotan lumpur.
Menggunakan sepeda velo 20 milik anak saya yang lama ngejogrok ternyata jalur itu bisa kususuri juga. Butuh tiga kali berhenti. Makan siang sambil menunggu rombongan Bekasi sebelum jembatan Ciherang, menunggu rombongan Bekasi makan siang di pinggir sawah tak jauh dari Gunung Batu, menunggu rombongan Bekasi yang tertinggal di Cipamingkis. Dari Condet sekitar pukul 05.00 sampai Wisma KG di Pacet sekitar pukul 18.00.
Cerita selanjutnya lihat di foto-foto saja ya. Kalau ada yang kurang jelas tinggalkan komentar. (Emang ada? hehe…). Yang jelas, lewat jalur Cipamingkis ini dengkul akan mringis.
Profil dari rumah sampai Jungle Land Sentul
Gurah dengkul di sini nih. Dari Jungle Land sampai Jembatan Ciherang (foto jembatan di bawah)
Ini sampai tempat makan rombongan Bekasi. Di tepi sawah yang latar belakangnya Gunung Batu.
Gurah dengkul lagi. Lebih nyuss … Dari tempat makan sampai Wisma KG Pacet.
Sepenggal tanjakan sebelum Curug Kencana
Bule ini balik kanan di pertigaan Cibadak. Kayaknya kembali ke Cibinong/Sentul
Jalan yang mengelupas.
Omega leha-leha habis makan.
Jembatan Ciherang. Satu2nya jembatan beratap rangka yang saya temui di jalur ini.
Sawah, Gunung Batu, langit biru. Saya ambil dari rumah makan tempat rombongan Bekasi makan siang.
Belokan tajam menanjak lagi.
Lumayan ambil napas setelah tanjakan ngehek. Banyak yang berhenti di sini. Sstt … ada yang pacaran juga hehe…
Plang Curug Cipamingkis.
Ini sudah memasuki Cipanas. Dah lewat puncak Cipamingkis.
Es krim yang meneror selama perjalanan. Luluh juga aku ….
Di tengah kubangan itu aku kepater … ihik…ihik. Untung pakai sendal gunung.
https://www.strava.com/activities/554215167/embed/4e2646bbd11446ce2ef96a2c30d9ecafef8de96f
Trayek Jungle Land sampai Jembatan Ciherang
https://www.strava.com/activities/554215288/embed/384ed87b3e21811b7749cba7043ba73bb48d6441
Antar rombongan Bekasi makan siang nih … Trayek singkat namun padat (tanjakan).
https://www.strava.com/activities/554215515/embed/452f242be0f1e474839494d1af15c4a656503d57
Yang mau gurah dengkul, trayek ini cocok Bro!
https://www.strava.com/activities/554836007/embed/c495e9e2ee021c5856e6860ccee4d08b7650e9c2
Rute pulang lewat Puncak aja. Ogah suruh balik lewat Cipamingkis lagi hehe …
1 Comment