Menyapa Dieng: Janji Setia Pantura

image

Pantura, sepanjang yang saya lalui, selalu macet. Padahal hanya sebentang Pantura antara Cikampek sampai Cirebon. Soalnya, sebelum Cirebon sudah masuk Tol Kanci, lanjut Pejagan dan menyusur kali di wilayah Ketanggungan. Kurang dari 200 km menurutku. Namun, di sepanjang jalan itu perbaikan senantiasa tak kenal waktu. Janji setia Pantura makanya adalah kemacetan.
Itulah yang aku alami ketika menuju Dieng. Sudah terjebak kemacetan saat keluar dari Lebakbulus, lalu berlanjut di Tol JORR, keluar di Bekasi ambil penumpang, keluar pintu tol Karawang, sampai akhirnya terkena macet di Pantura.

Terkantuk-kantuk saya tak tahu titik-titik kemacetan Pantura. Yang jelas, begitu sampai di RM Trio Losarang saya terkejut. Sudah jam empat pagi! Padahal ini agenda makan malam. Saya tak bisa membayangkan akan sampai jam berapa tiba di Terminal Wonosobo.

Makan malam menyambut pagi menjadi tak bergairah. Hanya karna harus terisi saja maka saya makan.

Alhasil begitu sampai Terminal Wonosobo sudah siang. Sekitar jam 12. Setelah merakit sepeda dan menyetel agar pas, kami lalu makan. Sekalian ngecharge ponsel.

Agak sedikit ada masalah di sepeda Ketut. Baru sekitar setengah dua kami mulai gowes menyapa Dieng. Sebuah tetirah kami menggapai pencerahan.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s