Remah-remah Sejarah Sepeda Federal (2)

gussur.com – Membicarakan sepeda Federal seperti tak ada habis-habisnya. Jika sebelumnya dibahas sekelumit sejarah sepeda Federal, kali ini penggal-penggalnya saja. Malas ngedit hehe … Sumber masih sama dari sumber untuk tulisan tadi.

(Baca dulu: Sekelumit Sejarah Sepeda Federal)

Beberapa remah-remah sejarah Federal sudah diunggah di sini: Remah-remah Sejarah Federal (1).

Berikut beberapa penggalan mengenail Federal:

  • Produksi menggunakan sistem line yang awalnya membagi menjadi perakitan tubing depan dan belakang, lalu disatukan.
  • Frame-frame di gudang saat tutup dilakukan pelelangan.
  • Impor alumunium melalui importir bernama Garuda di Taiwan. Federal hanya meminta jenis frame dan tidak peduli dari pabrik mana, alumunium tersebut dari Jepang dan Taiwan. Saat itu Federal tidak bisa bikin alumunium.
  • Decal dibuat di Sumber Agung, di Cipinang. Tubing dari Sri Rejeki dan ISTW (Indonesia Steel Tube Work). Tubing dibuat dari plat yang dibentuk menjadi tubing (oleh Sri Rejeki). Kecuali Chromoly dari Tange, Jepang.
  • Decal pink dibuat untuk edisi pameran. Decal jenis stiker air seperti yang dipakai di Compe alumunium diimpor dari Taiwan.
  • Merek Federal kemudian dijual ke Yunani. Merek lain buatan FCM adalah Minerva. Kemudian yang mendistribusikan penjualan sepeda buatan FCM ke Eropa, Amerika Serikat, dll. adalah Strongman dari Taiwan. Bersama Federak ada merek lain seperti Opus, Kuwahara, MuddyFox (Amerika), Townsend, Schwinn, Matra (merek dari Eropa), Target, dll.
  • Federal tidak membuat sepeda khusus untuk atlet (dalam hal ukuran). Jika secara khusus (ukuran), mungkin hanya unit jadi dan itupun ditangani bagian marketing.
  • Federal juga membuat sepeda bermotor dan listrik sebagai proyek yang tidak jalan. Juga kursi roda bermotor listrik.
  • Fork kebanyakan dari Tange.
  • Merek Federal secara legal masih dimiliki oleh Federal Astra, dan masih berbadan hukum dan melaporkan pajak.
  • Sepeda Paimo adalah sepeda Federal yang dibuat secara khusus. Maksunya khusus di sini adalah dalam hal pengelasan maupun pengecatan dilakukan oleh orang-orang yang ahli di bidangnya. Tubing dari Tange. Mengapa hal ini bisa dilakukan? Karena FCM memang memiliki divisi sepeda untuk pesanan khusus. Berbeda dengan tipe yang sama namun dibuat secara massal.
  • Lebar setang Federal rata-rata 52 cm dan rake-nya (fork offset) mengambil jalan tengah supaya tetap stabil. Tes yang dilakukan saat itu adalah dengan mengayuh sepeda dalam kecepatan tertentu lalu tangan dilepaskan dari setang. Harus bisa melaju tanpa pegangan tangan hingga sekian meter.
  • Federal juga menggunakan internal gear untuk sepeda jenis touring.
  • Federal edisi terakhir memiliki bobot yang cukup berat (dengan tubing gepeng), karena memakai besi biasa.
  • Pengetesan vibrasi frame dilakukan hingga satu juta kali dan sejauh tes diadakan tidak terjadi apa-apa dengan frame-frame Federal. Framenya sendiri tidak mendapat perlakuan khusus untuk anti-karat.
  • Untuk komponen pendukung: ban Deli-Medan juga Gajah Tunggal dan IRC; rim Araya yang alumunium dari Jepang; pedal dan sadel Xerama-Tangerang (lisensi Taiwan) kerja sama dengan Marwi-Jerman. Tulisan di sadel seperti bio-contour, bio-metric, Federal, dan Aeroglide desain FCM.
  • Sepeda pameran bahkan menggunakan komponen XTR.
  • Serial Number dibuat dengan pahat press bukan grafir.

Catatan kaki:

*) Makino (orang Jepang) adalah staf Kuwahara yang terlibat pada produksi FCM, di Jalan Pegangsaan-Kelapa Gading (saat ini digunakan untuk asembling Honda Motor). Mantan pegawai FCM kemudian banyak yang bekerja di Honda Motor.

*) Andi Hendradi adalah pimpinan proyek sepeda kala itu (tahun ’90), sekaligus sebagai Direktur Teknik FCM. Direktur Keuangan, HRD, dan Purchasingnya Bing Daniel Basuki. President Direkturnya Koosnadi Dharmawan.

*) Tim pendesain Federal antara lain: Miki Utomo, Teddy Murdianto, Saktioso Onang, Ngatiyo, dll.

*) Saya (Head of Product Development PT Federal Cycle Mustika, Fachri Ismawan)  di bawah Miki Utomo dan belajar sama beliau. Beliau keluar tahun ’93/94.

*) Di bawah saya ada pematung lulusan IKJ Tedi Murdianto dan ahli listrik lulusan Seni Rupa ITB Saktioso Onang. Juga ahli cat Ngatiyo.

6 Comments

  1. Sepeda Federal telah bertahun-tahun menemani saya. Kualitas pengerjaannya memang terbukti tidak asal-asalan dan sangat mumpuni. Itulah yang membuat Federal melegenda hingga kini. Kebetulan saya memakai seri StreetCat yang geometrinya cocok dengan postur saya. Jadi sangat enak diajak gowes, stabil saat melewati medan apapun. Sayang beberapa part terpaksa saya ganti dengan part keluaran baru, hingga sekarang sudah tidak original lagi.

  2. saya baru saja dapat sepeda federal city cat dari gudang saudara saya, Part2nya masih ori kecuali ban luar belakang sepeda, decal masih ada tapi beberapa sudah terkelupas bersama cat karena karat tapi setelah saya cek nomor serinya K91xxx.. apakah federal mengeluarkan city cat dengan seri awal K ?

  3. Saya punya sepeda Federal yg sangat sedikit populasinya di indonesia yqitu type Emerald th’87.
    Saya bangga punya sepeda federal.

  4. Terima kasih untuk tulisan yang baik dan informatif ini. Saya punya sepeda federal bobcat pemberian ayah sebagai hadiah khitan ketika umur 9 tahun. Sebenarnya, bukan hadiah khitan-khitan amat, soalnya, dimensi sepedanya tidak compatible untuk saya (bayangkan, anak 7 tahun dibelikan federal bob cat?) malah kebanyakan, sepeda tersebut lebih sering dipakai kakak saya (yang sudah beranjak SMA, waktu itu) 25 tahun berlalu, ternyata sepeda federal bobcat tersebut dapat bertahan sampai sekarang (September 2020), di musim pandemi ini, saya kembali merawatnya 😁

    Om agus ini rekannya om Bambang (paimo) kah? Saya gemar membaca buku dan mendengar cerita mengenai beliau keliling dunia menggunakan sepeda. Kebetulah om Paimo juga menggunakan sepeda Federal dalam pengembaraannya 😁

    1. beruntung masih bisa menjaganya. apalagi decal dan catnya masih terjaga keasliannya. saya punya sepeda sudah rusak catnya. terpaksa dicat ulang. secara geometri sepeda ini bagus banget. saya bikin model gravel dan stabil buat digowes lepas tangan berkilo2. asal jalan mulus dan kalau belok gak terlalu tajam. saya kenal saja dengan mas paimo. legenda peturing sepeda. kisah2nya menginspirasi saya utk berkelana lewat sepeda. sayang gak punya banyak waktu sehingga masih terbatas jelajah saya.

      Sent from Yahoo Mail on Android

Leave a comment